Minggu, 22 Desember 2013

KEPALA BP3K KAB. KARAWANG KUNJUNGI KUNINGAN



Jam 3 dini hari tatkala orang masih berselimut, Sekretaris BP4K Karawang Muhamad Nasori, SE. setengah berteriak membangunkan para Kepala BP3K se-Kabupaten Karawang yang masih lelap tidur.
“ Bangun.................bangun................ shalat shubuuuuh.................” demikian teriakan Nasori bergema di penginapan Ciater Highland Resort. Kontan para Kepala BP3K pada bangun dan pergi ngantri berwuldu.   ----------------- Sakieu heula ah, tunduh. Ke dituluykeun deui mun geus salse. Hehehehe       ............... ---------- 


Rabu, 20 November 2013

BAPELUH KARAWANG ADAKAN PELATIHAN CYBER EXTENSION



          
     Bertempat di Aula Restoran Lebak Sari Indah (LSI) daerah Intercing Toll Karawang Barat, Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP4K) Kabupaten Karawang Ir. Nachrowi Muhammadnur membuka pelatihan Cyber Extension bagi 30 Kepala Balai Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP3K). Penyelenggaraan pelatihan dimulai hari Rabu 20 Nopember 2013 sampai hari Jum’at selama tiga hari.
       
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana (Kabid Sapras) Asep Akhmad, A.Ks. selaku ketua penyelenggara pelatihan, pada laporannya menyebutkan bahwa para peserta kegiatan terdiri dari 30 orang kepala BP3K, 30 orang penyuluh, dan 5 orang jafung kabupaten. Sedangkan fasilitator utama didatangkan dari Tim Facific Link Bandung yang dibantu oleh tiga orang jafung kabupaten.
            Menurutnya pula, seluruh BP3K telah dilengkapi masing-masing dengan sebuah laptop, modem, dan printer. Anggaran tersebut dibebankan pada APBD Kabupaten Karawang Tahun Anggaran 2013.
           
Pelatihan ini dianggap strategis dan penting terkait dengan perkembangan teknologi informasi melalui dunia maya. Demikian ungkapan Ir. Nachrowi M. Nur pada sambutannya ketika pembukaan pelatihan berlangsung. Selanjutnya beliau sampaikan pula bahwa dunia maya itu sama halnya dengan dunia goib, namun goib dunia maya tidak sama dengan goib di dalam agama Islamiyah. Dunia maya teknologi informasi dapat dideteksi dengan arus gelombang elektromagnetik dengan frekuensi-frekuensi tertentu melalui perangkat hasil rekayasa manusia.   
        Pintar dengan teknologi informasi di dunia maya, seolah-olah tidak ada lagi batas-batas teritorial kenegaraan. Kita dapat mengakses informasi dari negara luar dan sebaliknya kita bisa mengirim kedunia luar.
Kaitannya dengan penyuluhan, teknologi informasi yang  akan diajarkan akan mempermudah gerak dan langkah para penyuluh memberikan motivasi pembangunan pertanian kepada para petani dengan cara mengakses suatu web site yang sarat dengan materi penyuluhan. Program penyuluhan akan lebih efektif dan efisien, administrasi pelaporan dari tingkat bawah akan lebih cepat diterima olah tingkat lebih atas dan sebaliknya.
Menurut penuturan koordinator jafung kabupaten H. Tatang Gunawan, S.P., pelatihan bertujuan agar BP3K dan penyuluh bisa berkomunikasi dengan BP4K maupun kalangan mereka sendiri melalui perangkat alat elektronik yang berupa e-Mail maupun video striming. Diharapkan pula olehnya, para Kepala BP3K dan Penyuluh bisa berselancar di dunia maya yang di dalamnya banyak sekali ilmu yang bisa diperoleh terutama ilmu-ilmu yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi penyuluh. 
Dengan lengkapnya perangkat elektronik di Balai Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP3K) berupa sebuah laptop, infocus, printer, dan kamera,  kegiatan penyuluhan akan lebih efektif dan efisien. 
Pada akhir sambutannya, Ir. Nachrowi  menekankan agar pelatihan yang sedang di gelar betul-betul dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh seluruh peserta. Harapan beliau, setelah pelatihan usai seluruh Kepala BP3K bisa berkomunikasi dengan BP4K melalui dunia maya.   


Rabu, 16 Oktober 2013

BP4K KAB. KARAWANG SEMBELIH SAPI QURBAN


 Gb. 1. Sapi calon di sembelih sebagai Qurban (Foto: Tagun)

Bertempat di samping halaman kantor Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP4K) Kabupaten Karawang, Rabu 16 Oktober 2013 jam 09.00 BP4K Karawang memotong seekor sapi untuk qurban.
Qurban sapi tersebut adalah hasil patungan tujuh orang antara lain : Ir. Nachrowi Muhammadnur (Kepala BP4K), Ir. Kadarisman, M.P. (Kepala Distanhutbunak), Yoyo Sutaryo, S.PKP. (Jafung BP4K), H. Tatang Gunawan, S.P. (Jafung BP4K), Ade Suryana (Staf BP4K), Ibu Mumun (Guru), dan Ibu Yendra (Penyuluh Pertanian).
Prosesi qurban di awali dengan ijab qobul antara anggota qurban dengan Ustadz Ahmad Fauzi, dilanjutkan dengan do’a bersama di Mushola BP4K. Kemudian sapi diserahkan Ustadz A. Fauzi kepada tukang potong yang sengaja didatangkan dari Cikampek.




 Gb. 2. Ustadz Ahmad Fauzi dan tukang sembelih melaksanakan prosesi pemotongan. 
(Foto: Tagun).
Alhamdulillah, semua pegawai BP4K yang hadir mendapatkan satu bingkisan rata-rata seberat dua Kg daging ditambah yang lainnya. Demikian yang dikatakan Yoyo Sutaryo sebagai pemrakarsa yang sekaligus menjadi ketua panitia.

 Gb. 3. Memotong-motong daging untuk dibagikan (Foto: Tagun).

Senin, 23 September 2013

PENYERANGAN OPT BERKAITAN DENGAN EMPAT SUKSES PEMBANGUNAN PERTANIAN



Penyerangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT) berkaitan dengan empat sukses pembangunan pertanian. Demikian dikatakan Wakil Menteri Pertanian Dr. Ir. Rusman Heryawan pada pembukaan Pekan Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan Tanaman Pangan di Balai Besar Peramalan OPT Jatisari Karawang 27 Agustus yang lalu.
Pekan Peramalan OPT Tanaman Pangan di BBPOPT dilaksanakan mulai hari Senin sampai Jum’at 26-30 Agustus 2013. Turut hadir pada acara tersebut Direktur Jenderal Tanaman Pangan Ir Udhoro Kasih Anggoro, M.S., Direktur Perlindungan Tanaman Pangan Ir. Erma Budiyanto, M.S., serta Direktur Lingkup Ditjen Tanaman Pangan,  Pejabat  Eselon II Lingkup Kementerian Pertanian, Narasumber  dan Stakeholders OPD terkait tingat Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Karawang, akademisi (dosen), Para Penyuluh dan Petugas OPT, Para petani dan juga mengundang sebanyak 1400 pelajar di sekitar Karawang, mulai dari tingkat SD, SMP, dan SMA/Sekolah Kejuruan. Peserta yang telah mengkonfirmasi untuk hadir pada Pekan Peramalan ini berjumlah lebih dari 2.500 orang.
Selanjutnya Wamentan menguraikan, bahwa serangan OPT akan berpengaruh terhadap empat sukses pembangunan pertanian secara langsung maupun tidak langsung. Pencapaian swasembada dan swasembada berkelanjutan khususnya pencapaian peningkatan beras 10 juta ton pada tahun 2014 akan terganggu bila ada penyerangan OPT. Demikian pula terhadap diversifikasi pangan, penyelamatan tanaman penghasil karbohidrat non beras dan non karbohidrat mutlak harus diaksanakan. Bila penyerangan OPT terjadi, maka agribisnis dalam hal ini peningkatan nilai tambah, daya saing dan ekspor akan terganggu pula. Sehingga sukses peningkatan kesejahteraan petanipun tidak tercapai dengan optimal.
Disampaikan pula olehnya, saat ini di berbagai daerah terutama di karawang alih fungsi lahan semakin marak. Beliau mengharapkan Undang-undang Perlindungan Lahan Berkelanjutan supaya dijadikan acuan.
Menyinggung tentang succes story hasil penelitian teknologi, teknologi yang sering dihasilkan belum secara masif diimplementasikan ke lapangan. Banyak yang dihasilkan, namun sedikit yang baru dimanfaatkan tambahnya.
Pada akhir sambutannya beliau menyeru, bahwa pengamatan OPT bukan saja tugas dari pemerintah tapi tugas bersama terutama para petani. Pemerintah hanya membimbing jalan yang benar kepada petani. Selain itu beliau mengharapkan ada tanggung jawab dari dunia usaha pestisida supaya memikirkan keseimbangan dan kelestarian lingkungan.
Kepala Balai Besar Peramalan OPT, Ir. Sarsito Wahono Gaib Subroto, M.M., Pada laporannya sebagai Ketua Penyelenggara menyampaikan, bahwa Kegiatan Pekan Peramalan OPT Tanaman Pangan ini merupakan salah satu wujud partisipasi BB-POPT dalam  mendukung Program Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN). Dilakukan sosialisasi berbagai teknologi praktis untuk penanganan OPT baik melalui teknologi pengamatan, peramalan OPT, dan penerapan teknologi pengendalian yang ramah lingkungan.  Oleh karena itu menurutnya, tema dalam kegiatan pekan peramalan OPT ini, mengusung tema “Melalui Pekan Peramalan OPT Tanaman Pangan, Kita Masyarakatkan Penerapan Pertanian Ramah Lingkungan”.
         Kegiatan pekan peramalan OPT tersebut menurut Gaib, bertujuan untuk menyebarluaskan informasi pengamatan, peramalan, dan teknologi pengendalian OPT khususnya padi serta memasyarakatkan proses budidaya tanaman padi yang ramah lingkungan. BB-POPT berupaya menunjukkan berbagai  teknologi untuk mengoptimalkan potensi hasil tanaman yang lebih baik, dari sisi kualitas maupun kuantitasnya.
Menurutnya, dalam usianya yang ke 25, BB-POPT telah memiliki beberapa teknologi pengamatan, peramalan, dan pengendalian OPT (P3OPT) yang laik untuk disosialisasikan kepada pengguna khususnya kepada masyarakat  petani. Oleh karena itu Penyelenggaraan Pekan Peramalan OPT diharapkan dapat menjadi salah satu upaya percepatan arus diseminasi dan adopsi teknologi kepada masyarakat/pengguna, dan sekaligus dapat dijadikan sarana membangun komunikasi antar lembaga pemerintah maupun swasta, seperti peneliti, akademisi,  penentu kebijakan, penyedia produk dan jasa di bidang perlindungan tanaman, Penyuluh, POPT, Mantri Tani/KCD, petani dan masyarakat umum.
Dalam  Pekan Peramalan OPT digelar beberapa kegiatan, antara lain : seminar dan sarasehan, yang tujuannya adalah untuk menyampaikan informasi dan isu terkini yang berkaitan dengan bidang perlindungan tanaman sekaligus menguatkan sambung rasa diantara kita; pameran di lapangan dengan tujuan agar petani dan petugas dapat melihat secara langsung pemanfaatan teknologi perlindungan; pameran Indoor untuk memperlihat produk, dan sarana produksi yang dapat dipilih oleh para petani untuk meningkatkan produksi di lahan usahataninya, Pelatihan Pengamatan, Peramalan, dan Pengendalian OPT serta pelatihan singkat  tentang  pemanfaatan/perbanyakan  Agens Hayati dalam rangka pemberdayaan petani dan petugas.
Para narasumber yang menyampaikan makalahnya dalam seminar berasal dari Badan Litbang Pertanian, Institut Pertanian Bogor (ITB), Universitas Gajah Mada (UGM), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Himpunan Masyarakat Pestisida Nasional (HMPN) yang diwakili oleh PT Biotis Agrindo maupun dari Direktorat Jenderal Tanaman Pangan.  
Pada tanya jawab dengan audien, pada umumnya pertanyaan audian mengarah kepada kehawatiran motto “ Karawang Sebagai Lumbung Padi Jawa Barat dan pemasok Stok Pangan Nasional” akan pudar. Hal ini berdasar kepada makin sempitnya lahan pertanian akibat alih fungsi lahan dari sawah menjadi perumahan dan kawasan industri.
Acara ditutup dengan do’a yang dipimpin oleh Drs. Ujang Rahmat, M.M.
 
Pemukulan Gong oleh Wamentan pada saat pembukaan Pekan Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan Tanaman Pangan (Poto : Koleksiku/Ttg).