Bertempat di Saung
Pertemuan Kolam Pemancingan Pa H. Omay Desa Curug Kecamatan Klari Kabupaten
Karawang, Selasa 27 Nopember 2012 BPTP Jawa Barat mengadakan Temu Usaha antara
petani sebagai pengurus/pengelola Farmer Managed Extension Activities (FMA)
dengan pengusaha kelinci Bapak Khoerul Eko Wahyudi dari Bandung Barat. Petemuan diselenggarakan oleh Ir. Anna
Sinaga, M.P. beserta kawan kawan dari BPTP Jabar.
Hadir pada pembukaan
pertemuan tersebut, Kepala Bidang Pengembangan Kelembagaan dan SDM BP4K
Kabupaten Karawang Yoyo Sutaryo, S.PKP. yang didampingi oleh Koordinator Jafung
Kabupaten H. Tatang Gunawan, S.P., sedangkan acara penutupan disampaikan oleh Kepala BP4K Kabupaten
Karawang Ir. Kadarisman, M.P.
Yoyo Sutaryo pada sambutannya
mengatakan, bahwa pertemuan yang diselenggarakan sangat penting bagi pengurus kelompok
dan anggotanya. Pengurus kelompok dapat menyerap pengalaman usaha Bapak Khoerul Eko Wahyudi sebagai pemilik rumah
kelinci yang akan disampaikan secara gamblang sejak merintis usaha hingga
menjadi pengusaha besar dan mempunyai jaringan di berbagai daerah. Demikian
tambahnya.
Menurut Anna Sinaga,
walaupun di FMA karawang pembelajarannya tidak ada yang belajar ternak kelinci,
dan pertemuan yang diselenggarakan adalah bukan untuk belajar budi daya kelinci,
yang penting adalah menyerap atau meniru atau memodifikasi cara-cara Bapak
Khoerul Eko membangun usaha dari mulai kecil hingga menjadi pengusaha besar.
Di awal ceramahnya,
Khoerul Eko menyampaikan bahwa bisnis yang dikatakan maju adalah bisnis yang
tumbuh dan berkembang. Tumbuh artinya produksi terus ada peningkatan kuantitas
maupun kualitasnya, sedangkan berkembang artinya selain produk yang telah ada
juga menghasilkan produk lanjutan atau produk hilir. Beliau mencontohkan dalam
usaha kelinci, tumbuh artinya jumlah kelinci yang terjual semakin banyak
sedangkan berkembang artinya selain menjual kelinci hidup tapi kitapun menjual
karkas sampai ke sate yang siap saji di rumah makan. Selain itu penjualan
kotoran dan urin kelinci menjadi produk sampingan yang cukup lumayan, itulah
bisnis yang berkembang.
Ketika ditanya tentang bagaimana
awal merintis usaha hingga jadi berkelompok padahal tidak ada bimbingan dari
dinas/intansi terkait, beliau menyatakan bahwa kita harus mencontoh kepada
Rosululloh SAW. Rosululloh mengajak
masyarakat beribadah pada Tuhan tidak serta merta langsung ceramah di hadapan
banyak orang, tapi beliau memberi contoh dahulu dengan dirinya, baru mengajak
keluarganya, teman dekat, akhirnya kepada masyarakat banyak.
Beliau menambahkan,
bahwa kita harus belajar dari alam. Apabila kita sudah mempunyai ilmu dari alam
tersebut, janganlah kita menyembunyikannya. Bagi-bagilah ilmu itu kepada
mesyarakat dengan iklas. Hal yang tidak
kalah penting dan menjadi tahap dasar sebagai pondasi bisnis menurut beliau,
bahwa kita harus jujur dalam segala hal supaya orang lain menaruh kepercayaan
terhadap kita.
Selanjutnya ditambahkan
pula olehnya, bahwa salah satu kunci dalam hal meraih anggota kelompok bisa
dengan mengadakan pelatihan, selesai pelatihan masing-masing peserta harus
diberi kenang-kenangan berupa fisik jenis komoditas yang diajarkan. Contohnya,
bila belajar mengenai budi daya itik maka akhir pembelajaran sedapat mungkin
dibagi komoditas itik untuk dipelihara oleh masing-masing peserta dengan volume
tergantung kemampuan penyelenggara.
Pada saat penutupan
pertemuan, Kepala BP4K Ir. Kadarisman, M.P. memberi masukan kepada para peserta
sebagai pelaku utama agribisnis untuk memulai
usaha dengan niat yang bulat dan tetap maju terus walaupun terjadi rintangan,
hambatan, maupun halangan, sehingga tujuan tercapai dengan baik. Beliau mengharapkan
dengan adanya paparan dari Bapak Eko sebagai pemilik Rumah Kelinci, para
pengurus FMA di Kabupaten Karawang merasa tergugah dan termotivasi sehingga
usaha gribisnis yang dijalankan oleh FMA bersama anggotannya menjadi tumbuh dan
berkembang.
Selain itu belaupun
berpesan kepada para penyuluh sebagai pendamping FMA, untuk melaksanakan
kegiatan pembinaan secara totalitas, kontinuitas, terhadap seluruh pelaku utama
di wilayah kerjanya.
Oleh :
H. Tatang Gunawan, S.P.
Penyuluh Kab. Karawang