Jumat, 30 November 2012

BPTP PROVINSI JABAR ADAKAN TEMU USAHA BAGI FMA KARAWANG


Bertempat di Saung Pertemuan Kolam Pemancingan Pa H. Omay Desa Curug Kecamatan Klari Kabupaten Karawang, Selasa 27 Nopember 2012 BPTP Jawa Barat mengadakan Temu Usaha antara petani sebagai pengurus/pengelola Farmer Managed Extension Activities (FMA) dengan pengusaha kelinci Bapak Khoerul Eko Wahyudi dari Bandung Barat.  Petemuan diselenggarakan oleh Ir. Anna Sinaga, M.P. beserta kawan kawan dari BPTP Jabar.
Hadir pada pembukaan pertemuan tersebut, Kepala Bidang Pengembangan Kelembagaan dan SDM BP4K Kabupaten Karawang Yoyo Sutaryo, S.PKP. yang didampingi oleh Koordinator Jafung Kabupaten H. Tatang Gunawan, S.P., sedangkan acara penutupan  disampaikan oleh Kepala BP4K Kabupaten Karawang Ir. Kadarisman, M.P.
Yoyo Sutaryo pada sambutannya mengatakan, bahwa pertemuan yang diselenggarakan sangat penting bagi pengurus kelompok dan anggotanya. Pengurus kelompok dapat menyerap pengalaman usaha Bapak  Khoerul Eko Wahyudi sebagai pemilik rumah kelinci yang akan disampaikan secara gamblang sejak merintis usaha hingga menjadi pengusaha besar dan mempunyai jaringan di berbagai daerah. Demikian tambahnya.
Menurut Anna Sinaga, walaupun di FMA karawang pembelajarannya tidak ada yang belajar ternak kelinci, dan pertemuan yang diselenggarakan adalah bukan untuk belajar budi daya kelinci, yang penting adalah menyerap atau meniru atau memodifikasi cara-cara Bapak Khoerul Eko membangun usaha dari mulai kecil hingga menjadi pengusaha besar.
Di awal ceramahnya, Khoerul Eko menyampaikan bahwa bisnis yang dikatakan maju adalah bisnis yang tumbuh dan berkembang. Tumbuh artinya produksi terus ada peningkatan kuantitas maupun kualitasnya, sedangkan berkembang artinya selain produk yang telah ada juga menghasilkan produk lanjutan atau produk hilir. Beliau mencontohkan dalam usaha kelinci, tumbuh artinya jumlah kelinci yang terjual semakin banyak sedangkan berkembang artinya selain menjual kelinci hidup tapi kitapun menjual karkas sampai ke sate yang siap saji di rumah makan. Selain itu penjualan kotoran dan urin kelinci menjadi produk sampingan yang cukup lumayan, itulah bisnis yang berkembang.
Ketika ditanya tentang bagaimana awal merintis usaha hingga jadi berkelompok padahal tidak ada bimbingan dari dinas/intansi terkait, beliau menyatakan bahwa kita harus mencontoh kepada Rosululloh SAW.  Rosululloh mengajak masyarakat beribadah pada Tuhan tidak serta merta langsung ceramah di hadapan banyak orang, tapi beliau memberi contoh dahulu dengan dirinya, baru mengajak keluarganya, teman dekat, akhirnya kepada masyarakat banyak. 
Beliau menambahkan, bahwa kita harus belajar dari alam. Apabila kita sudah mempunyai ilmu dari alam tersebut, janganlah kita menyembunyikannya. Bagi-bagilah ilmu itu kepada mesyarakat dengan iklas.  Hal yang tidak kalah penting dan menjadi tahap dasar sebagai pondasi bisnis menurut beliau, bahwa kita harus jujur dalam segala hal supaya orang lain menaruh kepercayaan terhadap kita.
Selanjutnya ditambahkan pula olehnya, bahwa salah satu kunci dalam hal meraih anggota kelompok bisa dengan mengadakan pelatihan, selesai pelatihan masing-masing peserta harus diberi kenang-kenangan berupa fisik jenis komoditas yang diajarkan. Contohnya, bila belajar mengenai budi daya itik maka akhir pembelajaran sedapat mungkin dibagi komoditas itik untuk dipelihara oleh masing-masing peserta dengan volume tergantung kemampuan penyelenggara. 
Pada saat penutupan pertemuan, Kepala BP4K Ir. Kadarisman, M.P. memberi masukan kepada para peserta sebagai pelaku utama agribisnis untuk  memulai usaha dengan niat yang bulat dan tetap maju terus walaupun terjadi rintangan, hambatan, maupun halangan, sehingga tujuan tercapai dengan baik. Beliau mengharapkan dengan adanya paparan dari Bapak Eko sebagai pemilik Rumah Kelinci, para pengurus FMA di Kabupaten Karawang merasa tergugah dan termotivasi sehingga usaha gribisnis yang dijalankan oleh FMA bersama anggotannya menjadi tumbuh dan berkembang.
Selain itu belaupun berpesan kepada para penyuluh sebagai pendamping FMA, untuk melaksanakan kegiatan pembinaan secara totalitas, kontinuitas, terhadap seluruh pelaku utama di wilayah kerjanya. 

Oleh :
H. Tatang Gunawan, S.P.
Penyuluh Kab. Karawang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar